Tuesday 13 March 2012

Emas



Pada akhir abad 19, John Ruskin menceritakan kisah pria penumpang kapal yang membawa seluruh kekayaannya dalam tas besar berisi koin emas.Badai besar datang di tengah pelayaran. alarm tanda bahaya berbunyi. ia mengikat tasnya di pinggang, kemudian lari ke geladak kapal. Dan akhirnya ia lompat dari kapal, dan seketika tenggelam ke dasar lautan.

kemudian Ruskin bertanya, “Setelah ia tenggelam, berhasilkah ia mendapatkan emasnya? atau emasnya yang berhasil mendapatkan ia?"

Buku ini (The Power of Gold, the history of an posession) menceritakan kisah tentang bagaimana orang menjadi mabuk, terobsesi, horor, direndahkan, dan ditinggikan di atas potongan-potongan logam yang disebut emas. logam emas

Emas telah memotivasi seluruh masyarakat, menyebabkan hancurnya perekonomian, menentukan nasib raja dan kaisar, menginspirasi karya seni yang paling indah, memprovokasi tindakan-tindakan mengerikan oleh satu orang terhadap yang lain, dan manusia didorong untuk menanggung penderitaan yang intens dengan harapan menemukan kekayaan instan dan memusnahkan ketidakpastian.

"Oh, emas yang sangat baik!" hasil observasi Columbus pada pelayaran pertamanya ke Amerika.'Siapa yang memiliki emas memiliki harta [yang] bahkan membantu jiwa-jiwa ke surga.'


Mengingat Emas yang tak terpadamkan sinar cantiknya seperti matahari, semua orang telah berpaling ke sana untuk melindungi diri terhadap kegelapan di depan. Namun akan kita lihat pada setiap titik dimana paradoks Ruskin akan selalu muncul dan menantang kita untuk menemukan jawaban baru.

Apakah itu Jason mencari Golden Fleece, atau kaum Yahudi yg menari mengelilingi patung sapi emas, croesus dengan emas-emasnya, Crassus dibunuh oleh emas cair dituangkanke tenggorokannya, Basil Bulgaroctonus dengan lebih dari dua ratus ribu pon emas,Pizarro dikelilingi oleh emas ketika dibunuh oleh kaki tangannya, Sutter dengan California Gold Rush, atau pemimpin modern seperti Charles de Gaulle yang terobsesi dengan visi ekonomi yang akan stabil, yakin, dan unggul oleh karena kepemilikan emas - mereka semua memang memiliki emas, tapi sebenarnya emas lah yang memiliki mereka semua.



Ketika Pindar pada abad ke 5 SM mendeskripsikan emas sebagai anak dari Zeus. Baik ngengat, serangga, atau karat tidak bisa menghancurkannya, tapi justru pikiran manusia-lah yang bisa menghancurkannya dengan dikuasai oleh rasa ingin memiliki yang sangat tinggi. John Stuart Mill memberikan pandangan yang baik ini pada 1848, ketika ia menulis 'Emas, engkau bisa aman menyentuh, tetapi jika terus-terusan berada di tanganmu, itu. Ia akan melukaimu dengan cepat"


Memang, emas penuh kontradiksi. Orang percaya bahwa emas adalah perlindungan, hingga ia dianggap sesuatu yang serius; maka ia akan menjadi kutukan.

No comments:

Post a Comment